HUMAS CILACAP. Hari Bhakti ke 68 Imigrasi tahun 2018, tingkat Provinsi jawa Tengah, diperingati dalam satu upacara di halaman pendopo Wijayakusuma Cilacap, Jumat (26/01). Bertindak selaku Pembina Upacara Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, diikuti jajaran TNI, Polri, dan karyawan-karyawati dijajaran Imigrasi.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Provinsi Jawa Tengah, Drs. Ibnu Chuldun, Bc.IP, SH, MSi, Forkompimda Kabupaten Cilacap, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman, Sekretaris Daerah, Drs. Farid maruf,MM, Kepala kantor Imigrasi kelas II Cilacap, Eben Rifki Taufan, para pejabat dijajaran Imigrasi dan Pemkab Cilacap serta undangan lain.

Pada kesempatan tersebut, Bupati menyerahkan penghargaan kepada sejumlah Kantor Imigrasi di Jawa Tengah, antara lain, Kantor Imigrasi kelas I Semarang, atas prestasi dalam pembentukan Tim PORA sampai dengan tingkat kecamatan, Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta atas prestasinya dalam penundaan pemberangkaran CTKI non prosedural di TPI Adi Soemarmo, Kantor Imigrasi kelas II Pemalang, atas prestasinya dalam penegakan Hukum Keimigrasian, kantor Imigrasi kelas II Wonosobo, atas prestasinya dalam penundaan penerbitan paspor bagi CTKI non prosedural, dan kantor Imigrasi kelas II Cilacap, atas prestasinya dalam inovasi pengembangan nomor antrian online.

Dalam sambutan tertulis Menteri Hukum dan Ham, Yassona Laoly, yang dibacakan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, peringatan Hari Bhakti Imigrasi dijadikan sebagai momentum yang baik untuk introspeksi diri dan evaluasi, saling sinergis dan saling menguatkan, sehingga peran jajaran Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM lebih optimal lagi dalam melaksanakan tugas dan fungsi keimigrasian, sekaligus berperan aktif dalam pembangunan nasional.

Menurut Menteri Hukum, hal ini penting dilakukan, karena tantangan imigrasi ke depan semakin berat, kompleksitas permasalahan pun semakin beragam. Jajaran imigrasi harus terus waspada, mawas diri, dan berbenah untuk menjadi yang terbaik. Jajaran imigrasi harus terus berinovasi dan berkinerja secara lebih akuntabel. Kini saatnya jajaran Imigrasi untuk berpikir revolusioner dan meninggalkan cara-cara konvensional. Cobalah untuk berfikir "out of the box" dengan tetap mengedepankan nilai-nilai integritas dan akuntabilitas, ujar Menteri.

Menteri juga mengingatkan, bahwa kita terkadang lupa, bahwa sebagai seorang ASN tugas kita adalah melayani masyarakat. Ingat, "Saudara adalah Pelayan Masyarakat, Bukan Dilayani Masyarakat". Saatnya berubah, "it's Time To Change".

Tahun 2018 ini, Menteri menegaskan, tidak mau mendengar lagi ada pungutan liar atau jalur-jalur khusus dalam pengurusan dokumen keimigrasian. Keamanan negara terhadap bahaya asing adalah menjadi salah satu tanggung jawab saudara. Karena saudara-saudara jajaran imigrasi ini adalah penjaga pintu gerbang NKRI yang tercinta. (hromly)

 

 

By heni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *